Halo! Seperti bisa kamu lihat pada tulisan-tulisan terakhir saya di sini, belakangan saya sedang senang-senangnya bedah makna lagu. Bulan Februari saya lewati untuk bagian rekomendasi lagu ini. Maka dari itu, saya tidak mau berlama-lama, terlebih banyak lagu bagus yang rasanya sayang bila saya simpan sendiri.

Ini kali ketiga saya rekomendasi lagu instrumental, setelah sebelumnya lagu When People Come Together milik Utah dan ppp milik PAVANE. Lagu ini punya durasi yang cukup panjang, 7:17 menit. Lebih panjang 8 detik dibanding Philadelphia-nya Parachute dan berhasil mengalahkan Philadelphia yang selalu menjadi lagu dengan durasi terpanjang di daftar putar lagu saya. Hehe.
Diskret merupakan sebuah proyek dari Ramon Ziegler dan James Varghese, dimulai saat keduanya masuk ke rumah tamu yang ditinggalkan di Pegunungan Alpen Swiss. Di sana terdapat beberapa synthesizer, mesin drum, dan beberapa barang lainnya. Kemudian mereka kembali dengan 4 lagu yang menjadi basis dari proyek mereka yang berfokus pada instrumental elektronik, salah satunya Odes.
Odes merupakan lagu pertama yang mereka buat, tapi pada prosesnya, selesai paling akhir. Mungkin itulah alasan keduanya mengakui bahwa Odes sangat berarti sebab melambangkan awal dari Diskret seperti dilansir dari laman XLR8R. Odes membuat saya rileks. Saat mendengarnya dan matamu terpejam, mungkin kamu bisa merasakan banyak bintang bercahaya di benakmu. Waktumu tidak akan terbuang sia-sia sekalipun lagu ini memakan waktu 7 menit, karena kalau boleh saya bilang, Odes ini masterpiece.

Kamu bisa membelinya di sini, dan streaming di Spotify.

Wonderful words from Indonesia 🇮🇩
Terima kasih atas kata-kata baik anda 😊
And thank god for google translate 😅#indonesia #diskret #odes https://t.co/RoHBQWjMkR

— diskretmusic (@diskretmusic) March 28, 2019

Lihat postingan ini di Instagram

🏝This is how we imagine Indonesia - paradise! 🇮🇩 Unfortunately we have never been there, but to know that @diskretmusic is listened there makes us #daydream! Thank you @sifaazh for the kind words about O D E S! ✨ ... and safe travels to our friend @k_i_k_1 💕✨ . . . . . #quietloverecords #diskret #blog #blogspot #indonesia #wanderlust #paradise #beach #ambient #electronicmusic #synthesizer

Sebuah kiriman dibagikan oleh Quiet Love (@quietloverecords) pada 29 Mar 2019 jam 6:52 PDT

Ini lagu lama yang tanpa sengaja saya temukan kembali. Singkat cerita, selebtwit yang tiba-tiba muncul di home saya mengatakan bahwa baginya, lagu ini lagu paling menyedihkan. Awalnya, saya tidak ngeh saat membaca penyanyi dan judulnya, tapi dirinya mengutip sedikit lirik pada bagian chorus.

For you who falls in love with people you can’t have, a song for you:
A Fine Frenzy - Almost Lover

I never want to see you unhappy
I thought you'd want the same for me
Goodbye, my almost lover
Goodbye, my hopeless dream
I'm trying not to think about you
Can't you just let me be?

— Alexander Thian (@aMrazing) March 21, 2019

Memori di otak saya seakan menarik saya jauh-jauh-jauh sekali ke belakang, membuka file lama yang barangkali sudah saya lupakan. Tiba-tiba saja saya menemukan nada, saya bersenandung pada sepenggal lirik yang ditulisnya. Malam itu di kereta, di perjalanan menuju rumah sepulang dari Surabaya. Tepat di malam yang sama, saya langsung menambahkan kembali lagu ini di daftar putar lagu saya, dan mendengarnya di perjalanan pulang itu.

Bagi saya musik intro bisa menentukan tertarik atau tidaknya saya dengan sebuah lagu. Namun, hal itu tidak berlaku pada lagu ini. Tanpa intro musik sekalipun lagu ini terdengar menyenangkan di detik pertama, begitu juga seterusnya. Cowok dengan nama asli Joshua Bogert ini tinggal di Vancouver dan lahir pada tahun 2000, lho! Wow. Lagu dengan aliran pop ini begitu ringan. Menceritakan tentang sepasang kekasih yang ingin menghabiskan waktu bersama dengan melakukan perjalanan yang jauh. Do you wanna run away?

Yang menjadi highlight pada lirik ini tentu seperti judulnya, 85%. Katakanlah kamu ingin tetap berhubungan dengan seseorang yang kamu sayang, kamu sudah 100% berusaha. Berbanding dengan usahamu, yang kamu dapat darinya hanyalah 85%. Hal itu juga dapat dilihat dari artwork lagu ini di mana satu sisi tampak sempurna, berbeda dengan sisi lainnya yang terlihat tidak utuh. Unik juga, kan?

knowuh atau yang memiliki nama asli Noah (know-uh) merupakan penyanyi yang berbasis di Olympia, Washington. Pada usia 11 tahun, ayahnya mengenalkannya pada FL Studio 11, sejak itu dirinya tertarik untuk membuat musik elektronik melalui komputernya. Diakuinya, dirinya bisa menghabiskan waktu berjam-jam di kamar untuk menciptakan musik yang cocok di telinganya. Menginjak usia 14 tahun, dirinya mulai bermain instrumen gitar, membuat dirinya kini menciptakan musik dengan berbagai jenis dari pop hingga indie.
The Flower Shop merupakan proyek knowuh dan khareel yang rilis pada Agustus 2018. Berisikan 2 track yaitu smile, love dan days. Meski begitu, mereka juga sering membuat musik bersama misal pada lagu glad, soft kisses dan banyak lagu lainnya yang dirilisnya melalui Soundcloud.
Satu hal yang pasti, lagu ini begitu menenangkan. Sepanjang lagu kamu disuguhkan dengan suara perempuan dan laki-laki yang begitu menyatu, rasa-rasanya chemistry yang mereka tawarkan melalui lagu ini begitu nyata, ditambah liriknya yang manis. Kalau kamu telah menemukan seseorang yang tahu baik buruknya dirimu, menemukan arti dari "she/he is the one", mungkin kamu mau dengar lagu ini berdua dengannya.