Aku bingung harus memulai tulisan ini dengan sapaan halo, hai, atau apa. Hahaha. Ibarat beauty vlogger, selalu punya sapaan khasnya. Terlebih aku akan melakukan ini setiap bulan. Menurut kamu gimana?

Gak penting, lah, ya. Yuk, langsung aja!

Source: http://thiswildlifeband.com

Kebetulan beberapa hari ini aku baru men-subscribe kanal Youtube Indiewave dan ketemu lagu ini. Aku merasa lagu-lagu yang diunggah berbeda dengan Indielokal. Barangkali karena nama-nama musisi yang dipublikasikan baru bagiku, juga judul-judulnya yang, ah, sulit kujelaskan.

Sejujurnya aku gak tahu band ini berasal dari mana. Tapi berdasarkan informasi yang kudapat dari seseorang yang telah komentar di bawah (tulisan ini telah kuedit), anggota band ini merupakan mahasiswa asal timur yang menempuh pendidikan di Yogyakarta, sebab itu musik video tersebut diambil di Malioboro, Yogyakarta. Ditambah, mereka juga tergabung dalam 1 organisasi broadcasting di kampus mereka yang bernama kineclub317.

Lagu ini menenangkan sekali. Melalui lagu ini aku sepertinya mengerti alasan mereka menamakan band mereka AuraCoustic. Hihi sok tau banget. Tapi untuk kalian pecandu-pecandu kopi, morning vibes, penikmat kenangan, lagu ini cocok banget! Akan bikin kalian mensyukuri hidup, dan mulai tergugah untuk menjadi lebih baik.

Untuk kalian yang baru saja diwisuda, coba dengar lagu ini. Satu hal, gak perlu ikut nyanyi! Hanya perlu diam, dengar, resapi lirik, juga musiknya. Kalau perlu dengan mata terpejam. Hehe.

Dari lagu ini, kalian harus bersyukur, hargai diri kalian sendiri atas apa yang sudah kalian perjuangkan selama ini, hingga sampai pada titik bahagia di mana kalian bisa membanggakan orang tua, lebih dekat lagi untuk menggapai masa depan, impian kalian. Agak sedih sebenarnya, dengan musik yang sederhana nan indah, lagu ini seperti membawa kalian pada suasana yang gak karuan. Senang karena "akhirnya lulus!" tapi satu sisi kalian sadar, setelahnya kalian dihadapkan dengan kehidupan yang lebih serius, sulit, dan penuh tanggung jawab. Gak lagi seperti masa-masa sekolah, masa-masa kuliah. Kalian sudah melewati tahap itu, dan kini semua itu hanya menjadi kenangan, yang barangkali akan sangat kalian rindukan saat tua nanti, duduk menatap langit sore, merindukan hal-hal yang telah jauh di belakang.

Ini menjadi satu-satunya lagu yang aku rekomendasi dari Breanne. Meski ada beberapa yang kusuka, tapi aku punya prinsip yang mungkin terdengar gak masuk akal. Hehe. Kalau ditanya bagaimana tahu Breanne Duren? itu jawaban yang mudah dan akan selalu kuingat. Kakakku, yang melabelkan dirinya sebagai hoot owl, datang ke konser Owl City di Jakarta 2011 lalu. Saat itu, salah satunya Adam membawa Breanne Duren, penyanyi asal Minneapolis. Pulang dari konser, kakakku jadi dengar lagu-lagu Breanne, perempuan bersuara malaikat yang begitu cantik, ikut jatuh hatilah aku dengan salah satu lagunya.
Saat itu, aku tengah jatuh cinta dengan seseorang. Cie. Hahaha. Tepat SMP kelas 2, dan lagu Breanne yang 'itu' ibarat jadi soundtrack cintaku. Menggambarkan perasaan bahagia sebagaimana orang jatuh cinta. Semenjak itu, aku punya prinsip, hanya ingin menikmati lagu itu sendiri, lagu itu hanya menjadi milikku, menjadi kenanganku yang saat itu.. jatuh cinta dengan dia. Aku gak berniat beri tahu ke orang-orang, sekalipun kami sudah nyaman jalani hidup masing-masing. Sebenarnya agak geli ya menyebutkan kata 'cinta' berkali-kali, tapi begitu,lah, hehe. Memiliki cerita yang sama juga berasal dari album yang sama, Sparks, lagu Catapult ini sempurna!

Terakhir adalah lagu dari Matt Nathanson, penyanyi sekaligus penulis lagu asal Amerika. Untuk kalian yang andai belum tahu Jango, Jango merupakan situs semacam Last.fm. Ya, kurasa. Aku punya kedua akunnya, tapi aku bermain Jango jauh sebelum Last.fm, karena memang aku main Jango sudah sangat lama, sebelum akhirnya menemukan Last.fm dan melupakan Jango sejenak. Di keduanya aku bisa menemukan lagu yang serupa. Jadi masih pada selera yang gak jauh beda. Dan kiranya setahun yang lalu, aku iseng main Jango lagi, dan aku menemukan lagu Matt. Aku langsung jatuh cinta bahkan beberapa saat setelah lagunya keputar. Aku juga suka dengan lirik lagu ini, "I miss the sound of your voice."

Iris merupakan salah satu lagu populer dari band asal Amerika, Goo Goo Dolls. Setidaknya lagu ini punya satu kesamaan denganku; lahir di tahun 1998. Hehe.

Iris diciptakan oleh John Rzeznik untuk film berjudul City of Angels yang diperankan oleh Nicholas Cage. Menceritakan malaikat (Seth) yang jatuh cinta kepada seorang dokter, Meg Ryan, menyerahkan keabadiannya sebagai malaikat agar dapat hidup dengan wanita yang ia cintai. Merelakan hidup abadi 'tanpa dosa' menjadi manusia biasa yang tidak luput dari dosa. Tapi justru sebagai malaikat, dia tidak akan pernah bisa benar-benar mencintai wanitanya. Tidak bisa menyentuh ataupun memeluk seseorang yang ia cintai.

Supaya lebih paham makna lagu ini, akan lebih mudah ketika sudah nonton filmnya. Tapi tidak ada satupun kata Iris yang disebut disepanjang lagu ini. Lalu sebenarnya apa itu Iris?

Dalam mitologi Yunani, Iris merupakan utusan dewa, Iris menghubungkan para dewa dengan umat manusia. Ia juga bertugas menyampaikan pesan. Kalau dikaitkan, karakter Nicholas sebagai malaikat cenderung sama dengan Iris!

Berdasarkan fakta dari interview Robbie Takac pada tahun 1999, judul Iris terinspirasi dari seorang penyanyi country bernama Iris DeMent, nama yang muncul ketika Rzeznik tengah membaca majalah LA Weekly, ia merasa nama itu sangat bagus. Wah, gimana, ya, perasaan si Iris? Namanya menjadi inspirasi lagu yang digemari begitu banyak orang, menjadi lagu sepanjang masa orang-orang, tidak hanya orang biasa, bahkan artis sekalipun. Dalam interview-nya juga, Rzeznik mengaku bahwa ia mematahkan dua senar pada gitarnya, kemudian mencoba memainkan nada, dan terciptalah lagu Iris.

Mulanya mengungkapkan jati diri Seth sebagai malaikat yang tentu tidak bisa benar-benar menyentuh, memeluk wanita yang dia cintai, tapi dia merasa justru wanita tersebut bisa merasakan kehadirannya, juga memahami "dirinya".

Layaknya jatuh cinta, bagi Seth, Meg adalah surganya, sebagaimana sesungguhnya surga yang dia ketahui. Dan ketika dia berkata "and I don't want to go home home right now" adalah saat Seth merasa nyaman sebab bersama wanita tersebut adalah hal terindah yang pernah dia rasakan, membuatnya tidak ingin kembali ke kehidupannya dahulu (setidaknya untuk saat ini).

Dan yang bisa Seth lakukan hanya menikmati masa kini, karena dia tahu cinta mereka bisa berakhir kapan aja. Ketika dia berkata "and all I can breathe is your life", dia ingin menghabiskan waktu bahagia mereka sebaik mungkin sampai waktu kebersamaan mereka berakhir.

Seth pun bersembunyi dari dunia karena dia berpikir mereka semua hanya akan menghakiminya. Dia tiak butuh pengakuan dari dunia, sebab dia tahu mereka tidak akan bisa mengerti keadaannya.

Sebagai malaikat, dia paham betul bahwa segala sesuatu di dunia ini fana. Suatu saat semua akan hancur, begitupun hubungan mereka. Sampai akhirnya itu terjadi, dia hanya ingin wanita tersebut tahu siapa dirinya.

Bagian ini adalah jawaban dari kegelisahan Seth sebagai malaikat yang ingin hidup bersama wanita yang dia cintai. Pada film, dikatakan jika Seth ingin menjadi manusia seutuhnya, maka harus merasakan sakit layaknya manusia.

Mengetahui "kesempatan" itu, dia begitu senang―and you can't fight the tears that ain't coming, ketika selama ini kepura-pura-annya "menjadi manusia yang jatuh cinta" bisa menjadi kenyataan―or the moment of truth in your lies, dia merasa bahwa segalanya seperti mimpi, menjalani hidup kedepannya bersama wanita yang dia cintai―when everything feels like the movies, hingga dia harus terluka hanya untuk tahu bahwa dia benar-benar hidup―yeah, you bleed just to know you're alive

Lirik yang puitis, bukan?

Namun, belum lama mereka menjalani kehidupan baru, berbagi cinta seutuhnya, Maggie mengalami kecelakaan. Maggie meninggalkan Seth yang kini sendirian menjalani kehidupan "manusia" yang telah ia pilih.

Pada salah satu momen paling mengharukan di film ini, ketika Seth dikunjungi oleh teman lamanya Cassiel (yang masih menjadi malaikat). Cassiel bertanya, jika kamu tahu apa yang akan terjadi (Meggie mengalami kecelakaan dan meninggal), apakah kamu akan tetap melakukannya? (menjadi manusia). Kemudian Seth menjawab: